06 Agustus 2009

Produsen Migas Diminta Tingkatkan Komitmen CSR

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro menyampaikan, pertumbuhan investasi minyak dan gas bumi di Indonesia memunculkan berbagai tantangan, salah satunya untuk memenuhi standar profesionalisme dalam Health, Safety and Environment (HSE) serta Tindakan Pengamanan. "Merespon tantangan ini, selama bertahun-tahun sektor migas telah menjadi pelopor dalam peningkatan komitmen perusahaan untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya dalam aspek pembangunan dan pemberdayaan masyarakat”, demikian disampaikan Menteri ESDM dalam acara Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition (APOGCE) 2009 di Jakarta Convention Centre, Selasa (4/8).
Dalam melaksanakan CSR, ada tantangan lain yang perlu mendapat perhatian, yaitu bagaimana memberikannya tanpa menimbulkan ketergantungan serta tidak mengambil alih tanggung jawab pihak-pihak terkait lainnya, dalam hal ini pemerintah dan masyarakat umum.

Menteri memaparkan, tantangan terbesar saat ini adalah untuk menciptakan pemahaman masyarakat bahwa peran penting produsen migas yaitu untuk menjadi perusahaan profesional di lapangan guna memenuhi target produksi, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi bagi penerimaan negara. “Bagian dari pendapatan negara inilah yang akan kembali ke pemerintah daerah melalui alokasi anggaran untuk dimanfaatkan bagi kesejahterakan rakyat”, ujar Menteri ESDM. Hari ini, lanjut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, APOGCE 2009 menjadi momentum yang tepat bagi sektor migas untuk terus membuktikan komitmennya dalam menjawab tantangan energi melalui kepedulian dan tanggungjawab.

Sumber: www.esdm.go.id

1 komentar:

  1. Selain masalah CSR, hal yang penting juga yang harus diperhatikan adalah masalah pelibatan langsung tenaga lokal dalam indsutri migas tersebut. Di beberapa daerah, terutama di Jawa, hal ini perlu mendapat perhatian yang serius. Di Tuban, Jawa Timur, adalah contoh yang dapat dikaji.

    BalasHapus