28 Juni 2009

Penjelasan Badan Geologi Terkait Kemunculan Gas Di Desa Walikukun, Serang

BANDUNG. Kemunculan gas bercampur air yang terjadi di Desa Walikukun, Kec. Cerenang, Kab. Serang, Prov. Banten sering terjadi. Beberapa lokasi telah diteliti oleh Tim Tanggap Darurat Badan Geologi DESDM pada tahun 2007 dan berdasarkan hasil penelitian Tim, gas yang keluar tidak berbahaya.

Penelitian yang dilakukan Tim Badan Geologi pada tahun 2007 tersebut terkait dengan kemunculan gas yang terjadi di wilayah Kabupaten Serang, kemudian Tim Tanggap Darurat Badan Geologi melakukan penelitian di beberapa wilayah seperti, Kampung Cikasap, Desa Sukarame, Kampung Pematang, Desa Pematang, Kecamatan Cikeusai, Kampung Cibeutik, Desa Pengampelan, Kecamatan Walantaka dan sumur bor di dalam kantor Puskemas, Kecamatan Pontang.

”Analisa komposisi gas dengan metode Giggenbach dan detektor multigas Multiwarm menunjukkan, kandungan gas semburan didominasi oleh gas CO2 yang diikuti H2S dan SO2. Ketiga gas tersebut merupakan ciri dari gas-gas vulkanik yang tidak berbahaya”, ujar Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, M. Hendrasto.

Beliau melanjutkan, meski terdapat kandungan gas metana dalam semburan, namun hal tersebut tidak berbahaya karena persentasenya sangat kecil. Selain itu, tekanan gas yang keluar pada umumnya bertekanan rendah.

Gas metana akan mudah menyala jika kandungannya mencapai diatas 5% vol, sedangkan kandungan gas metana pada pusat semburan lumpur di Walikukun kandungannya hanya berkisar antara 0,6-1% vol.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, M. Hendrasto meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyalakan api serta mendekati lokasi semburan untuk menghindari terjadinya kebakaran dan jatuhnya korban jiwa akibat menghirup gas yang keluar. Selain itu, Beliau menyarankan menggunakan pipanisasi untuk mendapatkan air bersih dan tidak membuat sumur bor di wilayah tersebut juga wilayah lainnya yang berpotensi terjadinya semburan gas bercampur air.

Sumber: http://www.esdm.go.id/

1 komentar:

  1. Fenomena pemunculan gas di Serang, Banten, ini tentu saja menjadi trauma sendiri bagi masyarakat disekitarnya. Hal ini disebabkan mereka berkaca pada kejadian lumpur panas di daerah Sidoarjo, Jawa Timur. Kita berharap instansi yang berwenang dapat memberikan langkah-langkah penanganan yang tepat hingga kejadian ini tidak merugikan. Satu hal yang penting, jangan anggap remeh kejadian seperti ini.

    BalasHapus